mediakepri
Selasa, 19 Maret 2024 |
×

Selasa, 19 Maret 2024

PENDIDIKAN KESEHATAN

Perut Harus Dibedah Supaya Orang-orang Ini Tidak Mati, Ulah Pasien Bikin Dokter Syok

| Rabu | 18 Oktober 2017 | 11:13 | Tidak ada komentar

MEDIAKEPRI.CO.ID, – Tingkah laku aneh dan nyeleneh orang-orang ini membuat dokter geleng-geleng kepala.
Alih-alih menerapkan pola hidup sehat, mereka justru bertindak nekat.
Saat penyakit datang, baru menyadari repot mengobati badan di rumah sakit.

Bangkapos.com merangkum beberapa tindakan tak lazim sejumlah orang yang menyakiti diri sendiri.
Tapi ada pula pasien yang dioperasi karena gangguan usus yang dialaminya.

1. Makan belut hidup

Operasi tersebut dilakukan di sebuah Rumah Sakit China yang menangani seorang pasien.
Pasien tersebut mengeluhkan sembelit dan perut sakit yang tiada tara beberapa hari belakangan.
Pria yang tak ingin disebutkan namanya ini berusia 49 tahun dan berbuat nekat karena putus asa.

Jadi, pria ini ternyata sudah lama mengaku punya penyakit sembelit pada usus.

Penyakit itu tak kunjung sembuh dan ia memutuskan untuk pakai cara tradisional.
Di negara Cina ada cerita dari nenek moyang untuk bisa menyembuhkan penyakit sembelit.

Cina memang terkenal punya berbagai obat yang berasal dari ramuan nenek moyangnya.

Pria malang ini nekat memakan hidup-hidup seekor belut yang disarankan dapat menyembuhkan sembelitnya.
Obat tersebut dipercaya mampu mengatasi sembelit dan menyembuhkan kesakitan perutnya.

2. Makan rambut

Pemandangan mengerikan terjadi ketika tim medis mengeluarkan bulatan rambut dengan berat 2 kilogram dari perut seorang remaja putri.

Aakansha Kumari, 16 tahun diketahui diam-diam memakan rambutnya sendiri selama bertahun-tahun lamanya.

Orangtua Kumari bahkan tak mengetahui sama sekali kebiasaanya putrinya, hingga berat badannya turun drastis.

Ia kemudian dibawa ke dokter untuk diperiksa.
Usai dokter melakukan X-ray, mereka menemukan ada benda asing yang mengisi hampir 80 persen isi perutnya.

Hasil X-ray memang tidak diketahui jelas, jika benda yang ada di perut Kumari adalah rambut.
Tim medis tercengang saat mereka menarik segumpal rambut kusut dari perut Kumari.

Tim yang dipimpin oleh ahli bedah Dr Abhay Kumar melakukan operasi bedah di Medical College and Hospital, Dehradun, India.

“Bulatan rambut menempati 250 ml hingga 300 ml ruang di perutnya, membuatnya tak nafsu makan”.

“Operasi ini sangat menantang, karena kami harus mengeluarkan bulatan rambut dalam satu kesempatan saja”.

“Kami bahkan tak boleh mengambilnya sepotong demi sepotong, karena berisiko.”

Tim ahli bedah membuang 30 inci usus besar seorang pria, setelah mengalami konstipasi parah selama bertahun-tahun.

Pasien berusia 22 tahun yang tidak disebutkan namanya, diperkirakan lahir dengan penyakit Hirschsprung (HD)

Kondisi itu berarti saraf yang mengendalikan otot perut.

Membantu meremas dan mendorong tinja keluar agar bersih dari usus.

Pasien tersebut, yang dirawat di Rumah Sakit Rakyat Shanghai di Cina timur, mulai merasakan sakit pada usia yang sangat muda, lapor para dokternya.

Perutnya membengkak sedemikian rupa, sehingga tampak seperti sedang hamil berat.

Dia mengandalkan obat pencahar dan obat lain untuk mengatasi sembelit.

Namun, meski memaksa buang air besar selama bertahun-tahun, pria itu kepayahan.
Tapi, sekarang tim ahli yang dipimpin oleh Dr Yin Lu, melakukan operasi untuk menghilangkan rasa sakitnya.

Dr Lu mengatakan bahwa dia tertegun dengan ukuran perut pasiennya, tidak ada yang “sepertinya bisa meledak kapan saja”.

Diperkirakan pria itu sangat kesakitan setelah bertahun-tahun hidup dengan kondisinya sehingga akhirnya mencari pertolongan medis.

Pengujian laboratorium memastikan pria itu berbulan-bulan mengalami kondisi tinja yang terjebak di bagian usus besarnya.

Dia dibawa ke ruang operasi dan menjalani operasi tiga jam untuk mengeluarkan 30 inci usus.
Bagian yang terbuka dijahit dan ditutup di kedua ujungnya, untuk menghentikan kotorannya terjatuh.

Pasien diperkirakan dilahirkan dengan penyakit Hirschsprung, yang membuat usus tidak berfungsi dengan baik dan menyebabkan konstipasi parah.

Dan setelah ditimbang, mereka menyadari bahwa beratnya 13 Kg, sangat mengejutkan.

Dr Lu mengatakan kondisi pasien stabil setelah operasi dan dalam tahap pemulihan penuh.
HD terjadi sekitar satu dari setiap 5.000 kelahiran.

Hal ini biasanya didiagnosis pada bayi dan anak-anak dan menyebabkan konstipasi parah yang dapat menyebabkan infeksi usus yang berbahaya.

Biasanya disebut enterocolitis jika tidak diobati sejak dini.
Gejala HD bervariasi tergantung pada apakah itu diambil pada bayi atau anak-anak.

4. Makan korek api

Dikutip dari kompas.com, tim medis Rumah Sakit Daerah dr Soebandi mengoperasi perut seorang pria bernama Hendro Wijatmiko (30) dan mengeluarkan sejumlah benda.

“Dapat 12 korek api, 6 paku payung, uang koin maupun kertas dan tas kresek, gagang sendok garpu,” ujar Kepala Humas RSD dr Soebandi, dr Justina Evy Tyaswati SpKJ, Kamis 13 juli 2017.

Operasi dimulai sekitar pukul 11.00 WIB dan selesai sekitar pukul 16.00 WIB pada 10 Juli lalu. Hendro dirawat di RSD dr Soebandi sejak Kamis 6 juli 2017 sore.
Dia dirujuk dari RSUD Abdoer Rahem setelah mengeluhkan rasa nyeri yang luar biasa di bagian perut.

Sang ibu dan anggota keluarga lain pun tak pernah mengira bahwa nyeri tersebut akibat bersarangnya logam-logam dalam usus.

“Empat hari dia tidak mau makan, perutnya kembung, katanya,” ungkap Siti Khatijah, ibu Hendro, saat ditemui Sabtu lalu.

Sebelum dibawa ke rumah sakit, Hendro sempat diobati secara sederhana. Keluarga memanggilkan tukang pijit untuknya. Dia sempat merasa nyerinya berkurang.

“Kok enak rasanya (dipijit),” kata Siti menirukan pernyataan Hendro waktu itu.

Kepada petugas medis kemudian, Hendro mengaku menelan paku payung sejak empat tahun lalu.

“Karena menurut pengakuan pasien dan mungkin ada posisi tertentu saat makan. Misalnya, paku payung. Maka yang tumpul masuk dulu. Manusia itu ciptaan Tuhan yang paling sempurna,” ungkap Justina. (***)