Rabu | 07 Juni 2023 |
×

Pencarian

PERISTIWA

ALHAMDULILLAH, Warung Shodaqoh di Titik Nol Kilometer Mengratiskan Makanan Tiap Hari Jumat

MEDIAKEPRI.CO.ID, Yogyakarta – Setiap siang selepas salat Jumat, ada warung makan gratis bagi warga yang kurang mampu di Yogyakarta. Warung itu bernama warung shodaqoh yang ada di depan Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta.

Sekitar pukul 13.00 WIB ada ratusan warga yang mengantre di warung itu yang terletak di kawasan Titik Nol Kilometer itu. Warga dengan tertib antre untuk mendapatkan sebungkus nasi dan lauk yang disediakan di tempat itu.

Warga yang mengantre kebanyakan dari kaum dhuafa seperti tukang becak, pedagang asongan, pengemis atau mereka yang sedang kehabisan ongkos. Ditempat ini mereka tidak hanya sekedar mendapat makan siang gratis, tetapi bisa bertemu dengan teman senasib untuk berbagi cerita tentang hidup yang mereka rasakan.

“Saya hampir tiap Jumat siang kesini. Bisa nambah paseduluran (teman), bisa cerita-cerita. Menu makanya ganti-ganti, hari ini lauknya lele, minumnya ada teh dan ada air putih,” kata Joko (66), warga Tukangan, Danurejan, Yogyakarta yang mengaku tidak memiliki pekerjaan tetap itu, Jumat 19 Januari 2018.

Warga lain, Nurhaida (57) mengaku sudah lama menjadi langganan warung makan gratis yang dinamakan warung shodaqoh di Titik Nol Kilometer Yogyakarta itu. Warga Sanden, Bantul yang sehari-harinya berjualan air mineral di Titik Nol ini mengatakan, warung makan gratis tersebut sangat membantu baginya.

Shodaqoh-di-Titik-Nol-Kilometer-Mengratiskan-Makanan-Tiap-Hari-Jumat-1-618×342.jpeg” alt=”” width=”618″ height=”342″ /> Warga yang mengantre kebanyakan dari kaum dhuafa seperti tukang becak, pedagang asongan, pengemis atau mereka yang sedang kehabisan ongkos. (Istimewa)

Ia sendiri mengaku secara jujur ingin bisa membeli sendiri dan tidak hanya terus meminta. Tapi apa boleh buat keuntunganya dari berjualan air mineral keliling tidaklah banyak.

“Sudah 3 tahunan ada, ngantri tertib. Tapi ini sudah tidak sebanyak dulu,” kata Nurhaida.

Nurhaida bercerita sejak suaminya meninggal ia harus berjuang untuk menyekolahkan anak-anaknya. Beberapa kali ia kena razia Satpol PP dan harus sidang. Tetapi ia tetap nekat jualan di Titik Nol dan sekitarnya karena tidak ada pilihan. Adanya warung makan gratis ini sangat membantu bagi dirinya dan masyarakat yang membutuhkan.

Penggagas warung shodaqoh, Yuniana Oktoviati atau Tovie (36) mengatakan dengan bershodaqoh rezeki akan selalu datang. Selain dana sendiri, juga ada beberapa orang yang sengaja membantu atau menitip makanan untuk mereka yang membutuhkan.

Awalnya untuk mengadakan ini, ia harus izin setiap hari Jumat dan mendapat pengamanan dari Pol PP karena dikhawatirkan akan terjadi rebutan atau ricuh sehingga tidak tertib. Tetapi sekarang sudah tidak lagi karena terbukti warga tertib mengantre.

“Sambil mengantri mereka ngobrol sambil tertawa merasa senasib. Disini mereka bertemu bercerita,” kata Tovie di Titik Nol Kilometer Yogyakarta.

Dalam waktu singkat menu makanan gratis itu akan habis. Warga juga dengan tertib mengantre. Setelah mendapat satu bungkus nasi plus lauk pauk, mereka juga mengambil segelas teh manis atau air putih. Mereka ada makan di sekitar lokasi terutama di bangku-bangku yang ada di sekitar Gedung Agung atau dibawa ke tempat mereka beraktivitas. (***)

sumber: detik.com