

MEDIAKEPRI.CO.ID, Batam – Ketua DPRD Kota Batam, Nuryanto mengatakan multikulturalisme di Indonesia adalah bukti hidup sejarah bangsa. Para pejuang dari berbagai latar belakang suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), bersatu bersama-sama memperjuangkan kemerdekaan negara.
Maka, sudah selayaknya perbedaan dilihat sebagai sebuah rahmat, alasan saling bertemu, memperkaya, dan merayakan solidaritas.
“Perbedaan itu rahmat, saya mengapresiasi para tokoh yang memiliki kesadaran untuk membangun kebersamaan seperti ini,” ujar Nuryanto di temu kerukunan umat beragama yang dipelopori Persaudaraan Lintas Agama (Pelita) Batam, Rabu, 14 Februari 2018.
Menurut Nuryanto atau yang akrab disapa Cak Nur ini, di era saat ini, membangun kesadaran kolektif untuk sama-sama saling menghormati perbedaan bukanlah pekerjaan yang mudah. Perkembangan teknologi informasi dan begitu gencarnya informasi di media sosial, sedikit banyak menghapus ruang kesadaran itu.
Acapkali, informasi menyesatkan, adu domba berbau sara, bertebaran di media sosial sehingga masyarakat yang tidak memiliki kesiapan kesadaran secara penuh akan terpengaruh.
“Untuk itu, forum-forum resmi seperti ini sangat dibutuhkan ditengah masyarakat yang makin sensitif dan dikepung informasi yang menyesatkan di media sosial,” katanya.
Lebih lanjut Nuryanto mengajak seluruh pihak untuk saling menularkan kesadaran serupa. Sehingga kedepan Batam bisa menjadi kota Madani sebagaimana potret kota Madinah di zaman Rasulullah.
“Mari kita tularkan kesadaran ini, kesadaran pelangi, kesadaran melihat perbedaan sebagai sebuah rahmat yang menyatukan, sebagaimana cita-cita kita bersama, membangun kota yang harmoni dalam keberagaman,” tukasnya.(***)
sumber: utusankepri.com