

MEDIAKEPRI.CO.ID, Natuna – Belum genap satu minggu Natuna menyandang status Geopark Nasional, kini, kabupaten terdepan Indonesia ini, mulai mempersiapkan diri untuk meraih pengakuan dunia, menjadi bagian dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) Global Geopark.
Kabar baik inipun menjadi angin segar dalam pengembangan pariwisata Natuna. Pasalnya, Keuntungan dari suatu situs menjadi bagian dari Geopark UNESCO adalah terjaganya kelestarian situs, dan meningkatnya kunjungan turis ke kawasan tersebut.
BACA JUGA
34 Tahun Lalu, Musik Indonesia Diwarnai Ide-ide Gila Kreatif
Beriringan dengan upaya ini, pemerintah juga telah menyiapkan langkah-langkah securitas sehingga kelestarian geopark tidak tergerus dengan laju pembangunan, dan tidak terganggu dengan aktivitas masyarakat.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna, Erson Gempa Afriadi, mengatakan Natuna akan dipersiapkan menjadi Geopark Global, sehingga dibutuhkan kerjasama seluruh stakeholder untuk mewujudkannya.
“Saya mengajak semua stakeholder terkait, agar setelah penetapan status Geopark Nasional ini kita sama-sama bekerja keras, sinergi dan bahu membahu untuk menyelesaikan rekomendasi dan tugas yang di berikan oleh Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI), untuk meningkatkan status Geopark kita menjadi Geopark UNESCO,” ujar Erson saat dikonfirmasi melalui pesan media sosial Whatsapp, selasa, 4 Desember 2018.
Menurut Erson, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, untuk memenuhi persyaratan dalam pengajuan menjadi situs geopark UNESCO.
9 Tersangka Ini Akibatkan Kerugian Negara Rp4 Miliar di Pasar Modern Natuna
“Kita harus segera membuat papan pengumuman (signboard) di tempat-tempat Geosite, membuat bahan promosi, memberdayakan masyarakat setempat, menghidupkan dan membina kelompok pengelola geosite, serta melakukan sosialisasi tentang geopark kepada masyarakat, ” terangnya.
Lebih lanjut Erson menjelaskan, sarana dan prasarana transportasi, baik udara, darat dan laut, turut menjadi bagian penting untuk mendukung geopark global. Selain itu, tambahnya, akses telekomunikasi juga harus mendukung.
“Tahun depan bisa kita kejar (geopark global) , baru nanti dampaknya terasa terhadap gerakan dan kunjungan pariwisata ke Natuna. tentunya nanti akan berdampak terhadap kesejahteraan rakyat,” harap Erson.
Nurdin Respon Pengembangan Pembangunan Sektor Pariwisata di Natuna
Rangkul Media, Promosi Pembangunan Pariwisata Lebih Strategis
Bergerak cepat, Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK) Kementerian Luar Negeri RI, menggelar acara Focus Group Discussion (FGD), di Hotel Aston, Tanjungpinang, Selasa, 4 Desember 2018 lalu. FGD ini dihadiri oleh Bupati Natuna, Abdul Hamid Rizal, Wakil ketua II bidang administrasi umum, SDM, dan keuangan STIEPAR Yapari Bandung, Dra. Nofa Riana, M.S.i, Kepala bidang jejaring Inovasi SDM Maritim, Kemenko Kemaritiman, dan kadis Pariwisata Kabupaten Natuna, Erson Gempa Apriadi, S.Sos. MA, selaku moderator Dr. Pribadi Sutiono, SS.MA. Asisten Deputi Bidang Koordinasi Kerjasama Asia – Pasifik – Afrika Kemenko Polhukam.
FGD yang mengusung tema ‘Identifikasi Pengembangan Potensi Industri Pariwisata sebagai Pendukung Geopark di Kawasan Natuna’ ini diharapkan dapat diidentifikasinya seluruh aspek penunjang, hambatan dan sekaligus terhimpunya input, bagi penyusunan pola arah kebijakan, serta pengembangan yang ideal bagi industri pariwisata Natuna, termasuk kebutuhan infrastruktur pendukung yang dibutuhkan.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan masukan substantif bagi terciptanya suatu grand design sebagai acuan arah kebijakan penataan industri pariwisata Natuna. Khususnya, dalam rangka proses mendukung Natuna menjadi Geopark dunia.
Pasca penetapan Natuna sebagai kawasan Geopark Nasional pada 30 November 2018 lalu, tahun 2019, Kemenlu akan mendampingi Natuna dalam proses pencalonan Geopark dunia, melalui mekanisme Global Geopark Network UNESCO. (alfian)