mediakepri
Selasa, 19 Maret 2024 |
×

Selasa, 19 Maret 2024

BAKTI TNI-Polri

Emak-emak Jalan Kaki 6 Kilometer Hanya Ingin Injak Titik Nol Jalan TMMD Brebes

| Jumat | 23 Oktober 2020 | 22:20 | Tidak ada komentar

Brebes – Sejumlah emak-emak dan anak-anak asal Dusun Bangbayang Hilir, Desa Bangbayang RT. 01 RW. 05, Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, nekat berjalan kaki sejauh 6 kilometer dari desanya itu, hanya untuk melihat jalan baru yang telah selesai dibuka di desa tetangganya, Desa Kalinusu, Kecamatan Bumiayu, karena dulunya adalah areal persawahan. Kamis (1/10/2020)

Awalnya mereka berjalan kaki sejauh 4 kilometer melewati pematang sawah, kemudian menyebrang Kali Pemali dengan memijak bebatuan karena airnya sedang surut di musim kemarau ini, dan akhirnya masuk ke Dusun Kedung Kandri, Desa Kalinusu, yang merupakan titik akhir pembangunan jalan TMMD Reguler 109 Brebes.

Robihah (43), salah satu emak-emak mengatakan, mereka penasaran karena melihat di medsos bahwa alat berat Kodim 0713 Brebes telah selesai membuka jalan dari Dusun Karanganyar, ke Dusun Kedung Kandri yang selama ini terisolir dari desanya Kalinusu.

“Kami sengaja jalan-jalan kemari untuk melihat jalan yang panjangnya 2,2 kilometer dan lebarnya 4-6 meter,” ujarnya.

Robihah juga mengaku, mereka bahkan jalan kali sampai di titik nol kilometer jalan TMMD yang berada di samping Lapangan Sepakbola Kalinusu. Bahkan ternyata mereka juga membawa bekal makanan dan minuman seperti akan piknik.

“Dari rumah tadi berangkat jam 8 pagi, dan sampai ke titik nol jalan selama 1 jam lebih,” bebernya.

Dikatakannya lanjut, rasa lelah hilang seketika setelah melihat jalan baru yang begitu lebar dengan pemandangan persawahan di perbukitan Desa Kalinusu yang mempunyai ketinggian 161,3 mdpl, seakan-akan menjadi bonus perjalanan rekreasi mereka itu.

Rohibah menyatakan senang dan bangga walaupun dirinya bukan warga Desa Kalinusu, karena jalan yang dulunya setapak dan areal sawah, kini menjadi jalan lebar dan bisa dilewati mobil sehingga mempermudah membawa hasil panen dan pergi ke pasar, sekolah, Polindes, dan ke Kantor Balai Desa Kalinusu bagi warga Dusun Kedung Kandri.

Sementara bagi Mbah Juhana (70), tetangga Robihah, hal yang membuat tamasyanya itu menyenangkan adalah ia bisa melihat excavator, mesin molen, dan juga jalan yang lebar dimana sebelumnya adalah pematang sawah. (Utsm/Aan)