MEDIAKEPRI.CO.ID, Batam – Senin, 16 November 2020, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Batam memberikan ruang khusus kepada pasangan calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Batam untuk menyampaikan visi, misi dan program kerja kedepan.
Wadah ini dimanfaatkan dengan baik oleh paslon nomor urut 1, Lukita Dinarsyah Tuwo-Abdul Basyid Has dan paslon H. Muhammad Rudi-Amsakar Achmad. Para paslon ini menyampaikan visi, misi dan program kerja yang akan mereka lakukan saat terpilih.
Acara visi misi dan program dua calon walikota dan wakil walikota Batam tersebut dihadiri oleh, Pjs Gubernur Kepri, H. Bachtiar Baharudin, Pjs Walikota Batam Dr. Syamsul Bahrum, Ketua DPRD Kota Batam Nuryanto (Cak Nur), Paslon Nomor urut 1 Lukita Dinarsyah Tuwo-Abdul Basyid Has, Paslon nomor urut 2, H. Muhammad Rudi-Amsakar Achmad, segenap anggota DPRD Kota Batam dan tamu undangan lainnya.
Berikut gaya pemaparan yang disampaikan oleh para kandidat ini untuk meyakinkan wakil rakyat.
Lukita Dinarsyah Tuwo-Abdul Basyid Has
Paslon nomor urut 1, Lukita Dinarsyah Tuwo-Abdul Basyid Has mengatakan bahwa, demi mewujudkan Batam bahagia mendunia harus berlandaskan gotong royong.
Visi tersebut akan dicapai dengan langkah-langkah yang Pro Rakyat, Pro Kerja dan Pro Sejahtera yang tertuang dalam kerangka Misi sebagai berikut :
- Membangun Batam cukup sandang, pangan dan papan serta air dan energi.
- Membangun SDM Batam yang unggul (sehat dan cerdas), beriman dan rukun, peduli serta berbudaya dan berprestasi.
- Membangun pemerintahan Batam yang bersih, melayani, dan responsif terhadap kebutuhan rakyat.
- Membangun ekonomi Batam yang Adil maju dan berdaya saing berlandaskan ekonomi kerakyatan dengan infrastruktur yang memadai.
- Membangun Batam yang aman dan damai.
- Membangun Batam yang asri, hijau dan lestari.
- Membangun Batam kota modern serta cerdas bertaraf internasional.
Tak hanya itu, Lukita Dinarsyah Tuwo juga memaparkan 10 program penting untuk mewujudkan Batam bahagia mendunia diantaranya, Batam Berdikari, Batam Sehat, Batam Cerdas, Batam Beriman, Batam Peduli, Batam Bekerja, Batam aman dan damai, Batam hijau dan lestari, Batam asik (berkreasi dan berprestasi).
Dijelaskan Lukita,” Visi, misi dan program kerja yang kami paparkan, berangkat dari kajian atas kondisi dan realita serta analisa kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang dihadapi Kota Batam saat ini dan masa yang akan datang.
“Sebagaimana yang kita ketahui bersama, bahwa Kota Batam adalah kawasan perdagangan bebas dan Walikota Batam sekaligus merupakan Ex-Officio kepala BP Batam, maka sinegitas Pemerintah Kota Batam dan BP Batam sangat menentukan terhadap keberlangsungan dan percepatan pembangunan di Kota Batam,” terangnya.
Dengan melihat Kota Batam saat ini baik dibidang ekonomi sosial, lingkungan hidup, keamanan dan politik,” Kami paslon nomor urut 1 Lukita-Basyid (Luar Biasa) bertekad memggelorakan semangat perubahan di Kota Batam,” sambungnya.
Tanpa perubahan dalam kebijakan, program dan kegiatan, maka yang selama lima tahun upaya membangun Batam dan program yang telah disusun, akan semakin sulit bangkit untuk mencapai kejayaan seperti dulu.
“Terlebih lagi dengan adanya pandemi Covid-19 akan semakin membuat Batam terperosok dalam jurang ekonomi yang dalam, mengakibatkan tingkat pengangguran dan tingkat kemiskinan semakin meningkat,” pungkasnya.
H. Muhammad Rudi-Amsakar Achmad
Calon Wali Kota Batam, Muhammad Rudi tak hanya sekedar menyampaikan visi dan misi untuk program pembangunan Kota Batam ke depan. Dihadapan anggota DPRD Batam dan mayarakat, Rudi juga membeberkan kondisi ekonomi Batam.
Lima tahun menjabat sebagai Wakil Wali Kota Batam dan lima tahun menjabat sebagai Wali Kota Batam, membuat Rudi sangat paham dengan Kota Batam.
Tak hanya sekedar teori, ia menjabarkan kondisi ekonomi Batam dengan data.
“Perkembangan ekonomi di suatu daerah, tidak selamanya memiliki trend yang sama, tetapi bisa fluktuatif bahkan kontraksi,” kata Rudi
Seperti halnya Kota Batam sendiri, selama ini mengalami pasang surutnya pertumbuhan ekonomi yang dipengaruhi oleh berbagai kondisi, termasuk perekonomian regional dan global.
“Atas dasar hal tersebut, maka penting bagi kami untuk menggambarkan Perkembangan Kondisi Makro Ekonomi Kota Batam,” kata Rudi.
Diantaranya menycakup pertumbuhan ekonomi, struktur PDRB, inflasi, kunjungan wisatawan mancanegara, dan kondisi ketenagakerjaan.
Dari sisi pertumbuhan ekonomi, saat awal menjabat periode pertama sebagai Wali Kota Batam bersama Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad ekonomi Batam menghadapi pukulan yang berat.
“Namun alhamdulillah pada tahun 2019 angka pertumbuhannya telah mencapai 5,92%, lebih tinggi dari Provinsi Kepri (4,89%) dan Nasional (5,02%),” katanya.
Sementara struktur PDRB Kota Batam, juga mengalami perubahan.
Walaupun tetap didominasi oleh industri pengolahan, namun kontribusinya makin mengecil, dari 55,38% di tahun 2016 menjadi 54,13% tahun 2019.
Sedangkan konstruksi sebagai sektor terbesar kedua, meningkat dari 19,5% pada tahun 2016 menjadi 21% pada tahun 2019.
Kontribusi sektor perdagangan besar dan eceran, juga mengalami pergeseran dari 6,23% tahun 2016 menjadi 6,7% di tahun 2019.
“Dari sisi inflasi, masih cukup terkendali. Laju inflasi tahun 2019 sebesar 1,97%, sebelumnya di tahun 2015 sebesar 4,73%,” katanya.
Untuk nilai investasi PMA di tahun 2019 sebesar 461 juta US Dollar sedangkan PMDN sebesar Rp4,9 triliun.
Sementara APBD Kota Batam juga mengalami kenaikan pendapatan dalam kurun 5 tahun terakhir sebesar 13,9%.
Kondisi makro ekonomi yang lain, seperti kunjungan wisatawan mancanegara, juga mengalami peningkatan.
Tahun 2019, kunjungan wisman mencapai 1,95 juta orang (terbesar ketiga setelah Bali dan Jakarta), dengan lama kunjungan 3,22 hari, sedangkan tahun 2015 hanya 1,5 juta orang dengan lama kunjungan 1,9 hari.
“Pada sektor tenaga kerja, juga terjadi peningkatan jumlah angkatan kerja, dari 604.831 orang di tahun 2018 menjadi 643.381 orang di tahun 2019,” katanya.
Hal ini sejalan dengan pertumbuhan penduduk Batam dalam 4 tahun terakhir (2016 s.d 2019) sebesar 11,3% dengan jumlah penduduk 1,3 juta jiwa yang didominasi oleh usia produktif sekitar 70%.
Sementara persentase angkatan kerja yang bekerja, meningkat dari 91,08% di tahun 2018, menjadi 92,28% di tahun 2019. Hal ini paralel dengan Tingkat Pengangguran Terbuka yang mengalami penurunan dari 8,93% di tahun 2018, menjadi 7,72% di tahun 2019.
Kemudian yang juga membanggakan kita bahwa Kondisi Makro Sosial Kota Batam, baik sumber daya manusia maupun angka kemiskinan, menunjukkan perkembangan yang terus membaik.
Khusus SDM misalnya, tahun 2019 terjadi peningkatan angka harapan hidup 73,29, lebih tinggi dari angka harapan hidup nasional (71,34) dan juga Provinsi Kepri (69,80).
Kondisi ini memberi kontribusi terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia dari 79,34 di tahun 2015 menjadi 81,09 di tahun 2019, tertinggi di Provinsi Kepri dan peringkat ke-3 di Sumatera.
“Sementara itu, untuk angka kemiskinan Kota Batam, terus mengalami penurunan dari 5,08% di tahun 2015 menjadi4,85% di tahun 2019,” katanya.
Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan itu, Kota Batam telah mendapatkan pengakuan, baik nasional maupun internasional melalui berbagai penghargaan yang diterima oleh Pemerintah Kota Batam.
“Kami akan terus berkomitmen untuk mewujudkan Batam sebagai bandar dunia madani yang modern dan sejahtera,” kata Rudi. (kbc/bcc)