mediakepri
Selasa, 19 Maret 2024 |
×

Selasa, 19 Maret 2024

EKONOMI POLITIK

Seperti “Kehabisan Bensin” untuk Menguat, Harga Emas Antam Drop Lagi

| Senin | 14 Desember 2020 | 14:24 | Tidak ada komentar

MEDIAKEPRI.CO.ID, Jakarta – Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. turun pada perdagangan Senin, 14 Desember 2020, melanjutkan penurunan sepanjang pekan lalu.

Harga emas dunia yang masih belum mampu kembali melesat naik menjadi pemicu penurunan harga logam mulia di dalam negeri.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, emas satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan turun 0,22% ke Rp 89.412.000/batang atau Rp 894.120/gram.

Sementara satuan 1 gram turun 0,21% ke Rp Rp 954.000/batang, setelah turun 0,63% sepanjang pekan lalu.

Harga emas dunia pada pekan lalu berfluktuasi, sempat melesat dan menyentuh level US$ 1.875/troy ons setelahnya malah ambrol 1,7%. Dalam sepekan, emas akhirnya cuma mampu menguat tipis 0,08% di US$ 1.836/troy ons.

Masih belum jelasnya kemana emas dunia akan melangkah terlihat dari hasil survei mingguan yang dilakukan Kitco. Sebanyak 15 analis di Wall Street yang disurvei menunjukkan sebanyak 4 orang atau 40% memprediksi emas akan bearish (tren menurun) di pekan ini. Artinya dalam 3 pekan terakhir, sentimen yang dominan dalam survei tersebut selalu berubah-ubah.

Pada pekan lalu, mayoritas memprediksi bullish (tren naik), sepekan sebelumnya bearish.

Sementara di pekan ini, sebanyak 5 orang atau 33% memberikan outlook bullish, dan sisanya netral.

Survei yang dilakukan terhadap pelaku pasar atau yang disebut Main Street, dengan 1.507 partisipan menunjukkan sebanyak 54% memberikan proyeksi bullish, 28% bearish, dan 17% netral.

Belum pastinya kapan stimulus fiskal jilid II di Amerika Serikat (AS) akan cair membuat harga emas “kehabisan bensin” untuk kembali menguat. Stimulus fiskal dan moneter merupakan “bahan bakar” utama emas menguat sepanjang pekan tahun ini.

Di pekan ini, bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan mengumumkan kebijakan moneter. Ada kemungkinan The Fed akan menambah nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) sebab hingga saat ini stimulus fiskal di AS masih belum cair dan pasar tenaga kerja AS kembali memburuk.

Jika itu terjadi, harga emas berpeluang melesat lagi.

Banyak analis juga memprediksi harga emas berisiko bergerak liar, sebab menjelang libur Natal dan Tahun Baru, volume perdagangan akan menurun, dan bisa memicu volatilitas tinggi. Ketika emas dunia bergerak liar, maka harga emas Antam juga bisa naik atau turun kencang. (*)